Sabtu, Mei 09, 2009

Romeo-Juliet, Kebebasan Ber-ekspresi, Diskredit dan Bogem Mentah



Posting kali ini sama sekali gak ada hubungannya dengan urusan REUNI. Selingan aja. Biar Blog kita sedikit 'berwarna'...pelangi kale..
Sedikit terlambat saya coba angkat tema tentang film ini. Di bagian lain, masih di dunia yang sama, maya, sudah enek dengan polemik dualisme yang tak kunjung bertemu opini yang selaras. Sementara di dunia nyata, film ini di boikot edar di Bandung dan sang sutradara, Andi Bachtiar Yusuf, di anugerahi Bogem mentah di Paris Van Java oleh Dedengkot Viking, Heru Joko + Viking Front Line...

Ya..anda mungkin pernah dengar kontroversi Romeo-Juliet versi Andi Bachtiar Yusuf.
Sebuah film drama percintaan antara anggota 2 kubu supporter sepakbola paling heboh di tanah air. Si cowok adalah anggota The JakMania, sementara si cewek anggota Lady Viking. Sayang saya juga belum nonton film ini, cuma lihat trailer nya. Tapi itu tidak penting menurut saya, karena apapun itu namanya, ketika melahirkan sebuah kontroversi pasti ada adegan, ada dialog, yang menyinggung perasaan orang lain.

"Ranggamone Larico adalah seorang fanatik Persija, cintanya pada Persija melebihi apapun yang ada di dunia ini. Seperti para fanatik lainnya, Rangga juga membenci siapapun yang membenci timnya dan tak pernah segan-segan melakukan kekerasan, seperti yang juga dilakukan oleh banyak fanatik lain di berbagai belahan dunia. Tak ada hal yang ia mengerti lagi selain tentang tim kesayangannya bahkan lingkungannya pun hanyalah teman-teman penggila sepakbola dengan latar tim yang sama, kecuali satu orang…Agus Purnomo yang tanpa henti terus berkata pada Rangga “Fanatisme yang membuat semuanya jadi ugal-ugalan, coba kalo gak ada fanatisme, idup lo aman-aman aja kan?”

Namun hidupnya berputar 360 derajat saat hatinya tergerak untuk mencintai Desi Kasih Purnamasari, gadis Bandung yang besar dalam lingkungan pencinta Persib. Adik dari Parman seorang yang cukup dituakan di kalangan pendukung Persib. Desi besar dalam kehidupan yang memuja warna biru yang dikenakan oleh Persib, seluruh waktunya dicurahkan untuk mendukung tim asal Bandung tersebut. Sejak kecil terus diajak oleh sang kakak yang berselisih usia nyaris 20 tahun, Desi mencintai Persib seperti cintanya pada keluarganya.

Jika kemudian ia jatuh cinta pada Rangga, cinta Desi para timnya tidak pernah luntur. Sama seperti cinta Rangga padanya yang seolah terbagi dengan cintanya pada si oranye, Persija. Pertentangan keduanya kemudian membawa mereka pada kenyataan bahwa kedua belah kelompok adalah pihak yang sama sekali tidak kenal kompromi pada perbedaan yang mereka miliki. Pertentangan dan permusuhan yang terjadi telah mengkotakkan mereka, seperti juga agama yang dengan tegas mampu memisahkan manusia dalam jurang perbedaan yang sangat tegas.

Adaptasi karya agung Shakespeare ala kehidupan sepakbola Indonesia ini adalah sebuah potret bagaimana kehidupan kebanyakan kita saat ini berjalan. Bergerak penuh gelora di tengah kekacauan hubungan kedua belah pihak yang biasa menjadi pilar hidup mereka adalah sebuah kekalutan, namun….Rangga dan Desi (nama yang saya pilih untuk menggantikan Romeo dan Juliet) memilih untuk berkata “Aku mencintaimu sampai mati,” daripada menyerah pada keadaan."

Saya kutip dari tulisan Andi. Konsepnya lumayan, meski tidak original, karena pernah juga dibuat film dengan tema sejenis di luar negeri. Lalu kenapa kemudian menjadi kontroversi? bagian dari strategi promosi? bukan juga, buktinya film ini diboikot edar di Bandung. Dari Catatan yang saya kumpulkan, beberapa persoalan yang mungkin kemudian menjadi kontroversi adalah ;
- Kurang observasi, terutama existensi Viking sebagai supporter sepakbola.
- Andi pernah jadi pengurus Jack Mania, pendapat nya di film terpengaruh itu. Bahwa peng-kotakan 2 kubu kemudian malah menjadi tambah meruncing.
- Dialog yang mengatakan cewek Bandung = bispak, Bitch
- Dialog yang mengatakan bahasa sunda = bahasa monyet

Inilah barangkali yang andi lupa. Bahwa dengan dalih semanis "kebebasan berekspresi"
tetap tidak boleh menyinggung perasan orang lain. Bahwa kita sebagai bangsa, rentan dengan 'SARA'. Kondisi bangsa sudah sedemikian eksplosive ketika berhadapan dengan kata berbau 'SARA'. Bahwa saya sebagai orang sunda, terus "kanyenyerian", sampai mengirim surat terbuka untuk diskusi dan meminta maaf pada khususnya orang sunda. Belom dibales-bales juga tuh email nya, sampai hari ini.

Pemasungan kreativitas menurut mereka, ketika sebuah karya seni tidak bisa di saksikan sebagian masyarakat, karena arogansi sebagian VIKING yang memboikot, dan diskusi dengan pengurus viking yang diakhiri dengan beberapa bogem mentah. Apapun itu adalah klise, ketika karya mereka tidak terapresiasi.

Saya pribadi merasa gak ada kepentingan denga kontroversi romeo juliet, kecuali karena saya orang sunda. Dan saya bukan penikmat film indonesia yang baik, dan kebetulan penikmat sepakbola, komo PERSIB.
Jadi FUCK YOU ANDI BACHTIAR YUSUF.... ha..ha.

Bandung, Syaqila

4 komentar:

nengndrie,  9 Mei 2009 pukul 18.49  

ooooooo...ieu nu bikin kang syaqi "meradang, menerjang..bagai binatang jalang yang kumpulannya terbuang...?..heuheuydeudeuh..ternyata masih cinta nya ka basa Sunda teh ?...yu atuh urang nagmumule basa sunda meh tong disebat deui = bahasa mongky...hidup basa sunda, hidup urang sunda..hidup persi..teu ah, nu eta mah..bobotohna sok pikasebeleun mun eleh teh..hwekekek

Anonim,  24 Juni 2009 pukul 03.14  

sing baleg babasan teh atuh jang fakyu fakyu sagala , era kunu ngora, kudu mere conto nu alus jang nungora

Anonim,  15 Juli 2009 pukul 16.12  

kapan film ini di siarkan di tv swasta.cepatlah di putar di tv swasta agar masyarakat jakarta - bandung dan sekitarnya tau kalau ribut/tauran itu tidak bermasyarakat.jadilah suporter baik,sopan.

Viking - Kuningan,  31 Januari 2010 pukul 19.51  

Urang pernah nonton film ieu, tapi tina vcd bajakan, eta vcd hargana sapuluh rebu bari jeung teu bisa ditawar. tapi pas diputer macet di babaraha bagian, pikasebeleun pisan eta tukang vcd geus nipu aing.. film ieu lumayan-lah tapi sebagai bobotoh persib urang rada ambek oge pas aya adegan dialog the jak nu ngomong kieu: "mendingan bangke ucing daripada bangke viking"
(Viking - Kuningan)

Posting Komentar

POSTING TERBARU

KOMENTAR TERBARU

  © Free Blogger Templates Blogger Theme by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP